Generasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu masa
di mana kelompok manusia pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat
memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah atau zaman. Suatu generasi
harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pada zamannya, melaksanakan
pembangunan dengan sumber daya yang ada, serta menjaga keberlangsungan dan
keberlanjutan dari pembangunan dan sumber daya-sumber daya tersebut.
Masing-masing generasi mencoba menjawab tantangan yang khas pada masanya dan
seharusnyalah dipandang secara holistik (menyeluruh) untuk mempelajari dan
mengkajinya.
Pemahaman tentang sejarah dan wawasan yang luas sangat
mempengaruhi tantang penilaian dan persepsi terhadap keberadaan suatu generasi
dan masyarakat secara keseluruhan. Indonesia merupakan negara yang besar
tentunya dengan jumlah penduduk yang besar pula. Apalagi dengan adanya bonus
demografi, akan tersedia sumber daya manusia di usia produktif dalam jumlah yang
besar. Hal ini merupakan kelebihan indonesia dibanding dengan negara lain. Oleh
sebab itu lembaga-lembaga pendidikan, pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan
harus mempersiapkan sumber daya manusia yang merupakan agenda penting sebagai
cara dalam mengelola bonus demografi untuk mewujudkan generasi emas Indonesia.
Bonus demografi adalah puncak tercapainya jumlah usia
produktif penduduk Indonesia dalam jumlah yang besar. Bonus demografi ini
diperoleh antara tahun 2020-2035. Dalam periode ini, diperkirakan penduduk usia
produktif dalam jumlah besar akan lebih berkualitas karena lebih banyak tenaga
terlatih, dengan asumsi tingkat pendidikan harus lebih tinggi. Hal ini bisa
menjadi modal dasar bagi peningkatan produktivitas ekonomi dan pengembangan
pasar domestik.
Selain memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, generasi juga
harus memiliki integritas dan karakter yang baik. Upaya untuk melakukan
investasi sumber daya manusia dalam menyiapkan generasi emas itu tertuang dalam
grand design, dan diterapkan dalam berbagai aksi, disemua jenjang pendidikan,
dari pendidikan usia dini, nonformal dan informal, hingga perguruan tinggi. Harapannya,
jangan sampai ada anak yang tidak sekolah hanya karena alasan ekonomi. Harapan
generasi emas tentu menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk menjadi lebih
baik.
Namun problematika pendidikan akan selalu ada sejalan dengan
kehidupan karena pendidikan adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan.
Maju mundurnya, jatuh bangunnya, tinggi rendahnya, harkat dan martabat suatu
bangsa ditentukan oleh pendidikan. Oleh kerena itu agar tujuan ini tercapai,
dibutuhkan dukungan dari semua pihak. Selain lembaga pendidikan, peran keluarga
dan masyarakat juga penting dalam majunya dunia pendidikan.
Tugas utama orangtua dalam pendidikan adalah sebagai peletak
fondasi dasar. Dalam kaitannya dengan pendidikan orangtua bisa mendidik anak
dengan menjadi suri tauladan yang baik sebagaimana prinsip yang telah
dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu “ing
ngarso sung tulodo”. Menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik sehingga menjadi
karakter yang mulia. Masyarakat adalah kelompok terbesar dalam suatu negara dan
memiliki andil yang besar dalam pendidikan. Kesimpulannya adalah pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia mestinya tidak
boleh terlambat memberikan pendidikan dan pengalaman keberagamaan sejak dini. Generasi
emas yang dimaksudkan adalah generasi yang tidak saja cerdas, kompeten,
memiliki skill kompetetif, tetapi yang lebih penting lagi adalah memiliki
karakter yang baik.
Komentar
Posting Komentar